/

IDENTIFIKASI CEMARAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DARI LAHAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES

  • Sri Wahyuni Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
  • Indratin Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
  • Poniman Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
  • Asep Nugraha Ardiwinata Balai Penelitian Lingkungan Pertanian
Keywords: identifikasi, profenofos, tanah, bawang merah

Abstract

Penggunaan pestisida cukup tinggi dan berlebihan, disinyalir telah mencemari lahan bawang merah di Kabupaten Brebes. Dampak negatif  penggunaan pestisida sudah dirasakan oleh petani, namun perilaku dan tata cara penggunaan pestisida belum banyak berubah. Sekolah lapang pengendalian hama terpadu telah dilaksanakan dan subsidi pestisida juga sudah dicabut, namun kenyataan di lapangan penggunaan pestisida terus meningkat. Residu pestisida yang terakumulasi di lahan pertanian diyakini sebagai penyebab menurunnya tingkat kesuburan tanah. Akibat dari penggunaan pestisida yang berlebih perlu dilakukan pengendalian pencemaran lingkungan sebagai wujud program keamanan pangan nasional. Sebelum dilakukan pengendalian perlu dilakukan identifikasi cemaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi cemaran profenofos yang yang ada di lahan bawang merah Kabupaten Brebes. Penelitian dilaksanakan di lapang dan laboratorium. Penelitian lapang dilaksanakan di Kabupaten Brebes Jawa Tengah dan analisa residu pestisida dilakukan di laboratorium terpadu  Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan). Kegiatan ini berlangsung dari bulan Februari hingga April 2018. Metode yang dilakukan adalah metode survey dan wawancara petani dalam pengambilan sampel di lapang. Sampel tanah diambil dari 18 titik sampling yang berlokasi di 8 Kecamatan di Kabupaten Brebes. Dalam 1 titik sampel diambil secara komposit dari 5 titik sampling. Sampel tanah dilahan  bawang merah yang diperoleh dari lapangan masing-masing diuji residu insektisida profenofos menggunakan metode Quecher. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 titik sampel tanah yang diambil, terdeteksi cemaran insektisida profenofos sebanyak 17 sampel  (94,44%) dengan konsentrasi <LOD – 0,510 ppm dengan BMR 0,30 ppm.

References

Akan, J.C., Jafiya, L., Mohammed, Z., &Abdulrahman, F.I. (2013). Organophosphorus pesticide residues in vegetable and soil samples from Alau Dam and Gongulong Agriculturel Areas, Borno State, Nigeria. Ecosystems 3,6.

Ardiwinata dan Nursyamsi, 2012. Residu pestisida di sentra produksi padi Jawa tengah. Jurnal Pangan. 21 (1): 39-58

Ditjen Pasarana dan Sarana Pertanian, 2015. Pestisida Pertanian dan Kehutanan. Direktorat Pupuk dan Pestisida. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Ditjen Pasarana dan Sarana Pertanian, 2015. Pestisida Pertanian dan Kehutanan. Direktorat Pupuk dan Pestisida. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana. Kementerian Pertanian Republik Indonesia.

Harsanti, E.S., Indratin, S. Wahyuni, E. Sulaeman, & A.N. Ardiwinata. 2012. Efektivitas arang aktif diperkaya mikroba konsorsia terhadap residu insektisida lindan dan aldrin di lahan sayuran. Jurnal kualitas Lingkungan Hidup ECOAB 7(1): 27-36

IUPAC (International Union of Pure and Aplllied Chemists) system. 2011. Global availability of information on agrochemicals. Diakses http://sitem.herts.ac.uk/aer u/iupac/. Diakses pada 12 Maret 2011.

Indratin, Poniman, dan A.N. Ardiwinata.2008. Kontaminasi Residu Organoklorin pada Darah Petani Sayuran di Pati, Magelang dan Brebes.Prosiding Seminar Nasional dan Dialoq Sumberdaya Lahan Pertanian Bogor, 18-20 November 2008, Buku III Informasi Sumber Air, Iklim dan Lingkungan hal 113.

Komisi Pestisida, 1997. Metode Pengujian Residu Pestisida dalam Hasil Pertanian. Departeman Pertanian, Jakarta. P 240-245.

Mulyadi.2015. Identifikasi Status Pencemaran Residu Pestisida Pada Lahan Pertanian Di Indonesia. Laporan Akhir Kerjasama Kemitraan Pengkajian Dan Pengembangan Pertanian Strategis. Balai Penelitian Lingkungan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.

Palmer C. 2008. “Greening” Agriculture in the developping world.Rural 21.The International Journal for Rural Development.www. peipfikomdasulsel.org

Prabowo. 2008. Atasi Hama Belalang secara Organik. http://www.metamorfosa.magz.blogspot.com

Rahmansyah, M. dan N. Sulistinah. 2009. Performa Bakteri Pada Tanah Tercemar Pestisida. Berita Biologi 9(5)-Desember 2009.Hal :657-664.

Yuantari, M.G.C. 2009.Studi Ekonomi Lingkungan Penggunaan Pestisida dan Dampaknya pada Kesehatan Petani di Area Pertanian Hortikultura Desa Sumber Rejo Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang Jawa Tengah.Tesis. Universitas Diponegoro Semarang
https://nasional.tempo.co/read/794853/separuh-lahan-pertanian-di-brebes-rusak-akibat-pestisida#tfckCx4036sKTLT0.99 (diakses 2 November 2017)
Published
2019-12-30
How to Cite
Wahyuni, S., Indratin, Poniman, & Ardiwinata, A. N. (2019). IDENTIFIKASI CEMARAN INSEKTISIDA PROFENOFOS DARI LAHAN BAWANG MERAH DI KABUPATEN BREBES. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 17(2), 207-215. https://doi.org/10.36762/jurnaljateng.v17i2.800