Rekonstruksi Strategi Penanggulangan Kemiskinan Jawa Tengah: Bukan Sekedar Bantuan Sosial

Abstract

Jawa Tengah adalah salah satu pusat pertumbuhan nasional, namun angka kemiskinan masih di atas nasional. Beberapa kendala penanggulangan kemiskinan di Jawa Tengah antara lain: kebijakan belum memuat desain utuh, government-oriented, bersifat parsial, serta masih ada ketimpangan pendapatan dan pembangunan. Anggaran pengentasan kemiskinan masih terkonsentrasi untuk pengurangan beban pengeluaran masyarakat miskin, sementara itu alokasi untuk peningkatan pendapatan masyarakat miskin masih terbatas. Masalah lain adalah akurasi dan validasi data kemiskinan yang berdampak pada salah sasaran. Beberapa langkah strategis yang bisa diambil dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan antara lain: pertama, penyusunan blueprint atau grand desain yang terintegrasi dengan pendekatan holistik-komprehensif. Desain, strategi dan rencana aksi terintegrasi antar sektor, antar level makro-mikro dan kewilayahan, sinkron dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, serta multiaktor non-pemerintah. Kedua, program dan kegiatan mencakup aspek ekonomi makro (pemerataan pendapatan dan pengupahan), berbasiskan wilayah, layanan dan kebutuhan dasar, serta kolaborasi antar stakeholders. Ketiga, pemetaan akurat melalui kombinasi pendekatan makro, pendataan mikro (by name by addres) dan multidimensi. Keempat, menyesuaikan alokasi anggaran peningkatan pendapatan masyarakat miskin dengan fokus pada penciptaan kesempatan kerja dengan upah yang kompetitif dan menumbuhkan wirausaha baru. Kelima, perangkat daerah merumuskan kegiatan berdasarkan desain dan strategi yang telah ditetapkan.